Yang Terhidang Diatas Meja
Radio tersenyum menyapa semen yang belum rekat di dinding
Semut-semut berlari ke arah mata angin
Bedak, kotak odol, selotip kuning, pulpen (satu merah empat hitam)
Lacasa de Papel season 3 baru dipindahkan ke susunan blok
Foto wisuda seperti tikaman, senyum ibu seperti meremukkan perasaan
Buku: ah, segala buku berjejer judul-judulnya menatapku benci
Hendak dijual kemana lagi, tenang sudah tak ada pembeli di masa pandemi
Setengah rim kertas A5 80gram masih berbau kulit kayu
Kisah para sahabat nabi memang menginspirasi
Tapi hidup bukan kisah dongeng berujung kebahagiaan
Parfum merah jambu menyudutkan diri dibalik masker biru
Kotak kacamata mengaku dirinya unik terisi benda purba
Lem kuning Fox, krayon 12 warna, saputangan, kayu manis, jepitan plastik
Uang logam 500 rupiah, sendok melamin, sobekan kertas, lipstik, iqra
Berkakuan seperti nasib, tak pernah beranjak dari jurang terbawah
Meja berkaki tiga ini menampung setiap resah, setiap air yang tumpah, setiap
Gejala, segala kegilaan, segala keputusasaan, segala kelelahan, segala perbuatan,
Tertuang pada sebuah laptop putih yang akan berulang tahun ke-4
Bandarsetia, 2020